Data Awal Audio Visual Dasar

 Laporan Data Awal Mata Kuliah Audio Visual Dasar

Dosen Pengempu :
1. Drs. Jajang S, M.Sn.
2. I Ketut Nala Hari Wardana, S.Sn., M.Pd.





Disusun Oleh :
Ahmad Zian Paradis
(2302071011)





Program Studi Diploma III Desain Komunikasi Visual
Universitas Pendidikan Ganesha
2024





KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, laporan tugas ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas tugas yang telah diberikan. Saya berharap, laporan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan sesuai dengan harapan.

    Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, baik berupa arahan, bimbingan, maupun bantuan selama proses penyelesaian tugas ini. Semoga laporan ini dapat menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran untuk tugas-tugas selanjutnya.

    Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.

    Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.





Singaraja,  4 September  2024
Penulis,

Ahmad Zian Paradis
(2302071011)



A. PENDAHULUAN

    Audiovisual adalah istilah yang merujuk pada integrasi elemen suara, atau dikenal sebagai audio, dengan gambar bergerak, atau visual, untuk memfasilitasi pengiriman informasi, hiburan, atau pesan lainnya. Di era digital modern, pemahaman dasar tentang audio visual sangat penting karena semakin mendominasi aspek-aspek utama kehidupan, termasuk media massa, pendidikan, dan bahkan pemasaran.

    Audiovisual adalah konsep dasar yang berkaitan dengan produksi dan pengiriman konten media. Konsep ini terdiri dari pengetahuan tentang berbagai komponen audio, seperti mikrofon dan pengeras suara, penyuntingan suara, dan komponen visual seperti kamera, pencahayaan, dan penyuntingan video. Memahami dasar-dasar ini menumbuhkan efektivitas dan profesionalisme dalam pembuatan materi untuk alasan pribadi dan profesional.

    Kemajuan teknologi yang pesat telah membuat alat dan teknik audio-visual semakin canggih. Prinsip-prinsip penting dalam memproses dan menggabungkan audio dan visual tetap sangat mirip. Pendahuluan ini akan membahas konsep-konsep dasar yang diperlukan untuk memahami sekaligus menghasilkan materi audio-visual yang berkualitas, sekaligus mempertimbangkan bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk memaksimalkan dampak komunikasi dan presentasi.


B. PEMBAHASAN

1. JENIS-JENIS KAMERA

  • Kamera Foto :
a. Kamera DSLR (Digital Single-Lens Reflex)
    DSLR berfungsi dengan menggunakan sistem cermin dan prisma untuk memungkinkan pengguna melihat gambar yang akan difoto melalui lensa kamera. Perangkat ini menawarkan kualitas gambar superior, fleksibilitas lensa yang beragam, serta kontrol manual yang canggih. Secara umum, DSLR dilengkapi dengan sensor yang lebih besar jika dibandingkan dengan ponsel atau kamera kompak, yang membantu dalam pengambilan foto dengan resolusi lebih tinggi dan kinerja yang baik dalam kondisi pencahayaan yang minim.

b. Kamera Mirrorless (Kamera Tanpa Cermin)
    Kamera mirrorless tidak dilengkapi dengan sistem prisma dan cermin krusial yang ada pada DSLR. Sebaliknya, sensor gambar langsung digunakan untuk menangkap gambar. Dalam hal ini, mereka relatif kecil dan ringan, sementara masih menghasilkan kualitas gambar berkualitas tinggi dan dapat diinterchangable lensa. Beberapa fitur baru dari kamera mirrorless adalah teknologi autofokus cepat.

c. Kamera Compact (Point-and-Shoot)
Kamera kompak dirancang dengan prinsip portabilitas dan kegunaan yang mudah. Biasanya, mereka memiliki lensa built-in dan pengaturan otomatis untuk semua parameter sehingga digunakan untuk fotografi umum tanpa terlalu banyak beralih ke fitur-fitur manual. Walaupun kualitas gambar mungkin tidak secepat DSLR atau kamera mirrorless, kameranya cukup bagus untuk kebutuhan sehari-hari.

d. Kamera im Mittelformat
Eksplanasi: Kamera format medium memiliki ukuran sensor gambar yang lebih besar dibandingkan dengan kamera full-frame (35mm). Hal ini menyebabkan resolusi detail yang sangat tinggi serta rentang dinamis yang lebih luas. Kamera ini biasanya digunakan oleh fotografer profesional dalam mode, periklanan, dan genre lanskap. Selain itu, itu mahal dibandingkan dengan kamera konvensional lainnya.

e. Kamera Polaroid
Menggambarkan: Kamera Polaroid secara langsung mencetak gambar di tempat, tanpa perantara proses pencetakan. Ini memberikan kepuasan hasil yang langsung karena foto dapat dilihat pada saat insiden. Meskipun gambar tidak secanggih kamera digital, sisi estetika nilai dan karakter daya tarik dari proses instan berharga sangat tinggi.

  • Kamera Vidio :
a. Kamera Cinema (Kamera Sinema) 
    Kamera sinematografi didesain fokus pada proses produksi film dan video berkualitas tinggi. Alat ini dilengkapi dengan banyak fitur termasuk resolusi tinggi, banyak dinamika, dan kontrol pengaturan video canggih. Kamera-kamera tersebut digunakan terutama dalam pembuatan film profesional dan produksi video komersial. Beberapa kamera sinematografi yang populer termasuk RED, ARRI Alexa, dan Blackmagic URSA.

b. Kamera DSLR dan Mirrorless untuk Video
    Selain fotografi, kamera DSLR dan mirrorless merupakan kamera yang paling banyak digunakan untuk videografi. Mereka memberikan pilihan bagus dalam hal pengaturan serta lensa, dengan pilihan untuk merekam video dalam kualitas yang layak. Beberapa di antaranya menyertakan fitur tambahan perekaman 4K, pengaturan frame rate tinggi, dan kecepatan autofokus yang baik.

c. Kamera Aksi (Action Camera) 
    Kamera aksi dibuat untuk merekam video dalam kondisi lingkungan keras atau dengan gerakan intens, seperti olahraga ekstrem. Mereka kecil, tahan air, dan tahan banting. GoPro adalah salah satu kamera aksi yang sangat populer. Kamera semacam itu biasanya digunakan untuk merekam video dengan sudut pandang dan daya tarik yang unik. 

d. Kamera panoramik
    Kamera panoramik adalah kamera yang didesain untuk mengambil gambar atau video dengan sudut pandang ekstrem, bisa sampai 360 derajat. Biasanya digunakan dalam pembuatan konten realitas virtual atau dalam memberikan tampilan yang lebih besar dalam bentuk video. Ricoh Theta, Insta360, dan kamera sejenisnya masuk dalam kategori ini.

e. Kamera Drone
    Kamera drone terpasang pada drone dan digunakan untuk merekam video dari ketinggian. Perangkat ini menawarkan sudut pandang yang unik dan dapat diterapkan di berbagai bidang seperti sinematografi, pemetaan, dan survei. Secara umum, kamera itu terhubung dengan gimbal untuk menjaga gambar tetap stabil dalam penerbangan. 

Semua jenis kamera ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing yang bergantung pada kebutuhan pengguna dalam fotografi dan videografi.


2. TEKNIK-TEKNIK PENGGUNAAN KAMERA

  A. Teknik Penggunaan Kamera Video

    1. Exposure (Pencahayaan)
  • Aperture: Mengatur seberapa banyak cahaya yang masuk ke lensa kamera. Semakin besar aperture (angka f yang lebih kecil), semakin banyak cahaya yang masuk, menghasilkan latar belakang yang blur (depth of field yang dangkal).
  • Shutter Speed: Mengatur durasi cahaya masuk ke sensor kamera. Shutter speed yang cepat menangkap gambar tanpa blur meskipun objek bergerak cepat, sementara shutter speed yang lambat dapat menghasilkan efek motion blur.
  • ISO: Mengatur sensitivitas sensor terhadap cahaya. ISO rendah digunakan dalam kondisi terang untuk mengurangi noise, sementara ISO tinggi digunakan dalam kondisi kurang cahaya.
    2. Fokus
  • Auto Fokus: Kamera secara otomatis menentukan fokus pada objek. Ini ideal untuk pemula atau saat objek bergerak.
  • Manual Fokus: Memberikan kontrol lebih besar pada bagian mana yang ingin difokuskan, terutama dalam situasi pencahayaan yang sulit atau ketika menginginkan efek artistik tertentu.
    3. White Balance
  • Penyesuaian Warna: White balance memastikan warna dalam video terlihat alami dengan menyesuaikan warna untuk sumber cahaya yang berbeda (misalnya, siang hari, lampu pijar, atau cahaya neon).
    4. Komposisi
  • Rule of Thirds: Memecah gambar menjadi tiga bagian horizontal dan vertikal, lalu menempatkan elemen penting pada titik-titik perpotongan garis.
  • Framing: Menggunakan elemen di sekitar objek untuk 'membingkai' gambar, seperti pintu atau jendela, untuk menambah fokus pada subjek.
  • Leading Lines: Garis yang mengarahkan pandangan pemirsa ke subjek utama, misalnya jalan, sungai, atau pagar.
    5. Depth of Field
  • Shallow Depth of Field: Menggunakan aperture besar untuk menghasilkan latar belakang yang blur, menonjolkan subjek di depan.
  • Deep Depth of Field: Menggunakan aperture kecil untuk menjaga ketajaman dari latar depan hingga latar belakang.
    6. Stabilitas Kamera
  • Tripod: Digunakan untuk menjaga stabilitas kamera, terutama dalam pengambilan gambar statis atau panjang.
  • Gimbal: Stabilizer yang memungkinkan pengambilan gambar bergerak dengan mulus.
  • Handheld: Menggunakan tangan untuk memegang kamera, ideal untuk pengambilan gambar dinamis, tetapi perlu teknik khusus untuk menghindari guncangan.
  B. Cara Pengambilan Video

    1. Pengambilan Shot (Jenis Shot)
  • Wide Shot (Establishing Shot): 
    Menampilkan pemandangan atau lokasi untuk memberikan konteks tempat.
  • Full Shot:
    Full shot adalah teknik pengambilan gambar yang menangkap seluruh tubuh subjek dari kepala hingga kaki. Teknik ini dapat digunakan dalam film maupun foto. 
  • Mid Shot : 
    Memperlihatkan subjek dari pinggang ke atas. Digunakan untuk adegan dialog atau interaksi sosial.
  • Close-Up:
Memperlihatkan detail wajah atau objek, menekankan emosi atau detail penting.
  • Extreme Close-Up:
    Fokus pada detail yang sangat kecil, seperti mata atau objek kecil, untuk efek dramatis.
  • Over the Shoulder Shot:
    Diambil dari belakang bahu seseorang, biasanya digunakan dalam dialog untuk menunjukkan interaksi antara karakter.
  • Medium Two Shot 
    Medium two shot adalah teknik pengambilan gambar yang menampilkan dua orang dalam satu frame kamera dengan lensa medium, dari kepala hingga lutut atau lebih dekat.
    2. Gerakan Kamera
  • Panning:
    Panning adalah gerakan kamera secara horizontal, yaitu memutar kamera dari kanan ke kiri atau sebaliknya dari sumbu pusat. Gerakan ini dilakukan dengan tetap mempertahankan posisi kamera.
  • Tilting:
    Tilting adalah gerakan kamera yang dilakukan secara vertikal, yaitu mengarahkan kamera ke atas atau ke bawah. Gerakan ini mirip dengan gerakan seseorang yang mengangkat atau menurunkan kepalanya untuk melihat ke atas atau ke bawah.
  • Dolly Zoom :
    Dolly Zoom adalah gerakan kamera yang membuat subjek tetap berukuran sama saat kamera bergerak mendekati atau menjauhi subjek sambil memperbesar gambar ke arah berlawanan.
  • Cut In : 
    Cut-in adalah teknik pengambilan gambar yang menunjukkan beberapa bagian subjek secara rinci. Teknik ini sering digunakan dalam videografi untuk menghasilkan video yang menarik dan mengesankan.
  • Tracking:
    Tracking adalah salah satu gerakan kamera yang mengikuti pergerakan subjek yang direkam. Tracking shot atau bidikan pelacakan ini dapat membuat kesan pengejaran atau pengawalan terhadap subjek.
  • Zoom:
        
        Zoom adalah salah satu gerakan kamera yang dilakukan dengan menyesuaikan panjang fokus kamera. Gerakan ini dapat membuat subjek terlihat lebih dekat atau lebih jauh dari kamera, meskipun sebenarnya tidak demikian. zoom adalah salah satu gerakan kamera yang dilakukan dengan menyesuaikan panjang fokus kamera. 

    3. Teknik Pengambilan Video Kreatif
  • Timelapse: 
    Mengambil gambar pada interval waktu tertentu untuk menghasilkan video yang menunjukkan perubahan cepat dalam waktu lama.
  • Slow Motion:
    Memperlambat rekaman untuk menampilkan detail yang tidak terlihat pada kecepatan normal.
  • Hyperlapse:
    Variasi dari timelapse yang melibatkan pergerakan kamera, biasanya dalam jarak yang jauh.
    4. Pencahayaan
  • Three-Point Lighting:
    Teknik pencahayaan dasar dengan tiga sumber cahaya: key light (cahaya utama), fill light (cahaya pengisi), dan back light (cahaya belakang).
  • Natural Lighting:
    Menggunakan cahaya alami, seperti sinar matahari, untuk pencahayaan video. Posisikan subjek agar cahaya mengenai dengan baik untuk hasil yang optimal.
  • Low-Key Lighting:
    Menggunakan pencahayaan minim untuk menciptakan suasana dramatis atau misterius dengan kontras yang tinggi.
    5. Sound Recording
  • On-Camera Microphone:
    Menggunakan mikrofon yang terpasang pada kamera, cocok untuk situasi spontan namun kualitasnya mungkin kurang optimal.
  • External Microphone:
    Mikrofon eksternal, seperti lavalier atau shotgun mic, biasanya memberikan kualitas audio yang lebih baik dan lebih fokus pada subjek.
  • Audio Syncing:
    Jika merekam audio secara terpisah, penting untuk menyelaraskan suara dengan video saat pengeditan.
3. JENIS-JENIS DAN FORMAT FILE VIDIO

  1. Format File Video Populer

    a. MP4 (MPEG-4 Part 14) 
  • Pengertian : MP4 adalah format video yang paling populer dan sering digunakan. Mendukung kompresi video yang efisien, sehingga menghasilkan ukuran file yang relatif kecil dengan kualitas yang baik.
  • Penggunaan: Streaming video online (misalnya YouTube), penyimpanan video pada perangkat seperti smartphone, komputer, dan distribusi konten melalui internet.
    b. AVI (Audio Video Interleave)
  • Penjelasan: AVI adalah format video lama yang dikembangkan oleh Microsoft. Meskipun kualitas videonya tinggi karena kompresi yang minim, ukuran file cenderung besar.
  • Penggunaan: Pengeditan video dan penyimpanan file video berkualitas tinggi untuk penggunaan lokal, terutama di komputer berbasis Windows.
    c. MKV (Matroska Video)
  • Penjelasan: MKV adalah format kontainer yang mendukung berbagai jenis codec video, audio, dan subtitle dalam satu file. Kualitas video sangat tinggi, tetapi ukuran file bisa cukup besar.
  • Penggunaan: Penyimpanan film berkualitas tinggi, khususnya yang melibatkan beberapa audio atau subtitle.
    d.  MOV (QuickTime Movie)
  • Penjelasan: Format video yang dikembangkan oleh Apple untuk digunakan dengan QuickTime Player. Kualitas video sangat baik dengan dukungan untuk berbagai codec.
  • Penggunaan: Pengeditan video di perangkat Apple seperti Mac dan iPhone, serta untuk penyimpanan video berkualitas tinggi.
    e. WMV (Windows Media Video)
  • Penjelasan: Format video yang dikembangkan oleh Microsoft, dengan kompresi tinggi yang menghasilkan ukuran file yang relatif kecil.
  • Penggunaan: Penyimpanan dan distribusi video di lingkungan Windows, seperti di dalam presentasi PowerPoint atau melalui email.
    f.  FLV (Flash Video)
  • Penjelasan: FLV adalah format video yang dikembangkan oleh Adobe untuk digunakan dengan Adobe Flash Player. Format ini sangat efisien untuk streaming video di internet.
  • Penggunaan: Sebelumnya populer untuk video online, seperti di situs web berbasis Flash, namun sekarang semakin jarang digunakan karena Flash Player sudah tidak didukung.
  2. Format Video Khusus untuk Web dan Mobile

    a. WebM
  • Penjelasan: WebM adalah format video open-source yang dikembangkan oleh Google. Dioptimalkan untuk web, dengan kompresi yang efisien sehingga ukuran file kecil namun kualitasnya tetap baik.
  • Penggunaan: Streaming video di web, terutama di platform seperti YouTube.
    b. 3GP
  • Penjelasan: 3GP adalah format video yang dikembangkan untuk perangkat mobile. Ukuran file sangat kecil, tetapi dengan kualitas video yang lebih rendah.
  • Penggunaan: Digunakan pada ponsel lama atau pada jaringan dengan bandwidth rendah.
  3. Format Video untuk Pengeditan dan Penyiaran

    a. ProRes
  • Penjelasan: ProRes adalah format video yang dikembangkan oleh Apple untuk pengeditan video profesional. Memiliki kompresi minimal, sehingga kualitas video tetap tinggi meskipun file berukuran besar.
  • Penggunaan: Digunakan di industri film dan televisi untuk pengeditan video berkualitas tinggi.
    b.  MXF (Material Exchange Format)
  • Penjelasan: MXF adalah format standar untuk penyiaran video dan digunakan secara luas dalam industri televisi dan film. Mendukung metadata yang kaya dan format yang tahan lama.
  • Penggunaan: Penyiaran TV, produksi film, dan penyimpanan video berkualitas tinggi.
    c.  AVCHD (Advanced Video Coding High Definition)
  • Penjelasan: AVCHD adalah format video yang dikembangkan oleh Sony dan Panasonic untuk camcorder HD. Menggabungkan kompresi yang efisien dengan kualitas video yang sangat baik.
  • Penggunaan: Digunakan untuk merekam dan menyimpan video HD di camcorder.
  4. Kodek Video

    a. H.264
  • Penjelasan: Kodek video yang paling umum digunakan, terkenal karena efisiensinya dalam mengompres video tanpa mengorbankan kualitas secara signifikan.
  • Penggunaan: MP4, MOV, dan format video streaming lainnya.
    b. H.265 (HEVC)
  • Penjelasan: Versi lanjutan dari H.264, H.265 memberikan kompresi yang lebih efisien, menghasilkan ukuran file yang lebih kecil dengan kualitas video yang lebih baik.
  • Penggunaan: Video 4K dan streaming video berkualitas tinggi.
    c. VP9
  • Penjelasan: Kodek open-source yang dikembangkan oleh Google sebagai alternatif H.265. Digunakan untuk streaming video online dengan kualitas tinggi dan ukuran file yang lebih kecil.
  • Penggunaan: Digunakan oleh YouTube dan layanan streaming lainnya.

4. APLIKASI-APLIKASI PENGOLAH VIDIO
    1. Adobe Premiere Pro
    Aplikasi pengeditan video profesional yang digunakan secara luas dalam industri film dan televisi. Menyediakan berbagai fitur canggih untuk editing video, efek visual, dan audio. Mendukung berbagai format video dan memungkinkan integrasi dengan aplikasi Adobe lainnya seperti After Effects dan Photoshop.

    2. Adobe After Effects

    Adobe After Effects adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat efek visual, grafik gerak, dan animasi. Perangkat lunak ini dapat digunakan untuk membuat video berkualitas tinggi yang menarik dan profesional.

    3. Capcut
    CapCut adalah aplikasi pengeditan video yang dikembangkan oleh ByteDance, perusahaan teknologi asal Tiongkok. Aplikasi ini sebelumnya dikenal dengan nama JianYing dan ViaMaker.
    

    4. Final Cut Pro
    Aplikasi pengeditan video profesional yang eksklusif untuk pengguna Mac. Final Cut Pro dikenal dengan performanya yang cepat dan interface yang ramah pengguna. Banyak digunakan oleh para editor video profesional, terutama dalam industri kreatif.

    5. DaVinci Resolve
    Aplikasi editing video yang menawarkan fitur pengeditan, color grading, efek visual, dan post-audio produksi dalam satu paket. DaVinci Resolve terkenal dengan kemampuan color grading-nya yang canggih dan banyak digunakan dalam produksi film.

    6. iMovie
    Aplikasi editing video yang sederhana dan mudah digunakan, tersedia untuk pengguna Mac dan iOS. iMovie adalah pilihan yang baik bagi pemula yang ingin melakukan editing video dasar dengan cepat dan mudah.

    7. Sony Vegas Pro
    Aplikasi editing video yang kuat dan serbaguna, populer di kalangan pengguna Windows. Sony Vegas Pro menawarkan fitur editing video, audio, dan efek visual dengan antarmuka yang intuitif dan mudah dipelajari.

    8. HitFilm Express
    Aplikasi editing video gratis yang juga menyediakan fitur efek visual. HitFilm Express cocok untuk pemula hingga profesional yang mencari solusi editing video lengkap tanpa biaya.

    9. KineMaster
    Aplikasi editing video yang populer di kalangan pengguna smartphone. KineMaster menyediakan fitur editing video yang lengkap dengan interface yang mudah digunakan, memungkinkan pengguna untuk membuat video berkualitas tinggi langsung dari ponsel.

    10. Lightworks
    Aplikasi editing video profesional yang digunakan dalam produksi banyak film Hollywood. Lightworks menawarkan fitur editing yang canggih dan dukungan untuk berbagai format video. Versi gratisnya memiliki fitur yang cukup untuk editing video dasar.

    11. Shotcut
    Aplikasi editing video open-source yang mendukung berbagai format video. Shotcut cocok untuk pengguna yang mencari aplikasi editing video gratis dengan fitur yang cukup lengkap dan fleksibel.

    12. Filmora
    Aplikasi editing video yang mudah digunakan, dengan fitur drag-and-drop dan banyak efek serta template bawaan. Filmora cocok untuk pemula atau pengguna yang mencari cara cepat untuk membuat video yang menarik.

5. STORY BOARD PENDOMAN VIDIO
                                           

    Storyboard adalah alat grafis yang digunakan dalam proses perencanaan produksi video atau film. Alat ini terdiri dari serangkaian gambar atau ilustrasi yang disusun secara linear untuk menunjukkan alur aksi dari satu adegan ke adegan lainnya dalam rentang video. Storyboard juga memberikan tampilan awal tampilan visual, alur cerita, dan elemen penting yang digunakan dalam produksi video.

    1. Fungsi dan Manfaat Storyboard:
  • Perencanaan Visual: Storyboard memungkinkan pembuat video untuk memvisualisasikan setiap adegan sebelum proses pengambilan gambar dimulai. Ini membantu menentukan komposisi, sudut kamera, dan gerakan dalam setiap adegan.
  • Komunikasi: Storyboard adalah alat yang sangat baik untuk mengomunikasikan visi kreatif kepada tim produksi yang meliputi sutradara, juru kamera, dan editor. Ini membantu seluruh tim untuk mengetahui apa yang diharapkan dari setiap adegan.
  • Penghematan Waktu dan Biaya: Dengan merencanakan setiap detail melalui storyboard, risiko kesalahan selama pembuatan film dapat diminimalkan. Ini menghemat waktu dan biaya yang mungkin dikeluarkan untuk pengambilan ulang atau perubahan yang tidak direncanakan.
  • Alur Cerita yang Jelas: Storyboard berfungsi untuk memastikan bahwa cerita tidak tidak koheren dan tidak ada yang terlewatkan. Aspek ini penting dalam menjaga konsistensi dan alur cerita yang logis.
  • Identifikasi Kebutuhan Teknis: Dengan storyboard, pembuat film dapat menunjukkan kebutuhan teknis seperti jenis lensa, pengaturan cahaya, beserta peralatan tambahan lainnya. Metode ini meningkatkan persiapan teknis yang intensif sebelum syuting.
    2. Komponen Dasar Storyboard:
  • Gambar atau Sketsa: Setiap adegan diwakili oleh satu atau lebih gambar dan/atau sketsa yang menunjukkan apa yang akan muncul di layar. Gambar-gambar ini juga dapat berkisar dari yang sederhana hingga terperinci, sesuai dengan keadaan.
  • Deskripsi Teks: Di bawah atau di samping gambar terdapat deskripsi singkat tentang apa yang terjadi dalam adegan, dialog yang diucapkan, atau gerakan kamera.

  • Urutan Adegan: Visual disusun secara berurutan sesuai dengan narasi video. Pengaturan ini memudahkan pemahaman tentang bagaimana alur cerita akan berkembang dari satu adegan ke adegan lainnya.

  • Catatan Tambahan: Informasi tambahan, seperti durasi adegan, suara, musik, atau gerakan kamera, dapat ditambahkan untuk menyempurnakan deskripsi.
    3. Proses Pembuatan Storyboard:
  • Pengembangan Naskah atau Kerangka Cerita: Biasanya, ada naskah atau kerangka cerita yang dibuat terlebih dahulu sebelum storyboard dibuat untuk dijadikan dasar visualisasi. 

  • Menggambar atau menggunakan perangkat lunak: Storyboard dirancang dengan menggambar tangan di atas kertas atau dengan menggunakan perangkat lunak storyboard khusus untuk penyertaan elemen visual secara digital. 

  • Tinjauan dan Revisi: Storyboard sering kali menjalani berbagai evaluasi dan modifikasi untuk menjamin bahwa semua komponen naratif dan teknis terorganisasi dengan baik. 
Kesimpulan : Storyboard adalah salah satu alat yang sangat penting dalam produksi video, membantu menyusun strategi, mengomunikasikan, dan menyampaikan instruksi untuk pembuatan video yang efisien. Storyboard memungkinkan tim produksi untuk memvisualisasikan panduan dengan jelas, menghindari potensi kesalahan, dan memastikan bahwa visi kreatif dieksekusi dengan tepat.



Sumber referensi :
  • KameraKita : https://kamerakita.com
  • Fotografer.net : https://www.fotografer.net
  • Gadgetren : https://www.gadgetren.com
  • TeknoKompas : https://tekno.kompas.com
  • https://photographylife.com/what-is-exposure 
  • https://www.videomaker.com/article/c03/19070-the-basics-of-shooting-video
  • https://nofilmschool.com/improve-your-cinematography 
  • https://www.premiumbeat.com/blog/8-essential-camera-movements/ 
  • https://wistia.com/learn/production/how-to-shoot-video

Komentar

Postingan Populer